tag:blogger.com,1999:blog-87838646238330534062024-03-05T19:19:55.371+07:00Guru MerdekaAdalah sebuah idealisme yang tengah dikembangkan oleh Forum Komunikasi Guru-Guru Agama untuk memulai pendidikan yang memerdekakanGuru Merdekahttp://www.blogger.com/profile/14255174888171502500noreply@blogger.comBlogger15125tag:blogger.com,1999:blog-8783864623833053406.post-12374296701478059852009-12-31T17:07:00.000+07:002008-05-23T11:04:43.241+07:00Guru Merdekahttp://www.blogger.com/profile/14255174888171502500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8783864623833053406.post-9391834323577099752009-12-30T10:57:00.000+07:002008-05-23T11:05:17.537+07:00GURU PEMBELAJAR;Profil Forum Komunikasi Guru-Guru AgamaSaat ini kesulitan pilihan hidup menjadi pendidik lebih berat dari masa sebelumnya. Di luar tantangan masalah ekonomi dan gaya hidup materialistis, hanya seorang guru yang mempertahankan idealisme memfasilitasi anak didiknya menumbuhkembangkan jati diri yang berkarakter yang bisa mempertahankan kehormatan sebaga pendidik. Artinya idealnya seorang guru harus Guru Merdekahttp://www.blogger.com/profile/14255174888171502500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8783864623833053406.post-53827854538561403842008-08-27T15:34:00.000+07:002008-08-27T15:37:34.858+07:00Ahimsa – Emoh KekerasanSalah satu praktik kekerasan yang sangat penting diperhatikan guru adalah kekerasan terhadap anak (KTA). Sekretaris Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Hadi Supeno, dalam artikelnya (KOMPAS, 23/7/08) menyebutkan data KPAI tahun 2007 yang dianalisis dari 19 surat kabar yang memperlihatkan 11,3 persen kekerasan terhadap anak dilakukan oleh guru (atau nomor dua setelah kekerasan yang dilakukanGuru Merdekahttp://www.blogger.com/profile/14255174888171502500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8783864623833053406.post-70866545197928997102008-06-11T15:46:00.002+07:002008-06-11T16:08:49.385+07:00AGAMA, POLITIK KEKERASAN DAN DEMOKRASIOleh: AA GN Ari DwipayanaPengantar Kekerasan hadir dimana-mana (omnipotent) , dan dalam berbagai bentuk dan ekspresi. Bahkan kekerasan sudah menjadi spiral kekerasan. Kekerasan mereproduksi kekerasan baru. Kekerasan yang fenomenal adalah kekerasan dengan menggunakan “ baju” agama.Fenomena kekerasan dengan identitas agama merupakan fenomena Global. Samuel P Huntington ketika menulis sebuah Guru Merdekahttp://www.blogger.com/profile/14255174888171502500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8783864623833053406.post-77875236596612572752008-06-11T15:30:00.003+07:002008-06-11T15:44:53.605+07:00PLURALISME, KONFLIK DAN PERDAMAIAN (*)Oleh: AA.GN. Ari Dwipayana**PengantarPada beberapa tahun belakangan ini bukan hanya terjadi gelombang demokratisasi secara global, melainkan juga kebangkitan nasionalisme dan munculnya kembali konflik etnik (1). Setidaknya hal tersebut diwartakan secara terang benderang oleh Samuel P Huntington ketika menulis sebuah buku yang diberi judul The Clash of Civilizations and The Remaking of World Guru Merdekahttp://www.blogger.com/profile/14255174888171502500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8783864623833053406.post-45136235046001958412008-05-23T10:35:00.005+07:002008-05-23T10:56:41.187+07:00Guru Sahabat SiswaOleh : Sartana*“berhentilah berdendang, bernyanyi danmenghitung-hitung lokan ini !Siapakah yang tuan puja di sudut kuil sunyi gelap ini,sedang pintu tertutup pula ?Bukalah mata tuan dan lihatlah,Tuhan tuan tak ada di hadapan tuan,Dimana petani meluku tanah yang keras,di mana pembuat jalan memukul batu,Di situlah Dia,Bersama orang-orang ini Ia berpanas,berhujan dan pakaianNya dilekati debu,Guru Merdekahttp://www.blogger.com/profile/14255174888171502500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8783864623833053406.post-34637546641809911742008-04-17T10:32:00.003+07:002008-04-17T10:38:44.036+07:00Pembelajaran Kontekstual "Belajar dari Erin Gruwel melalui Film Freedom Writers"PengantarFilm Freedom Writers adalah film kisah nyata dari Erin Gruwell, yang berikisah tentang perjuangan seorang Guru dalam meotivasi siswanya untuk belajar. Kelas yang diampu Gruwell di ruang 203 adalah kelas unik yang berisi siswa-siswa yang terlibat dalam pergaulan geng dan kekerasan. Sebagian besar siswa terlihat apatis dan terkesan meremehkan Gruwell yang muda, perempuan dan berpostur Guru Merdekahttp://www.blogger.com/profile/14255174888171502500noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8783864623833053406.post-43842641045455514822008-03-18T10:59:00.001+07:002008-03-18T11:02:43.184+07:00Pendidikan Kesehatan dan Reproduksi (KESPRO) di Tengah Tantangan dan HarapanOleh Anis Farikhatin*1. Resiko Perkembangan Tehnologi Informasi Terhadap Pergaulan RemajaPerkembangan tehnologi telah banyak memberikan kemudahan bagi manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Tehnologi elektronik misalnya; telah mempermudah akses pada informasi tak terbatas. Akan tetapi di sisi lain memunculkan persoalan yang sangat komplek di segala lini kehidupan, terutama bagi remaja. Persoalan Guru Merdekahttp://www.blogger.com/profile/14255174888171502500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8783864623833053406.post-75596974498654160502008-03-18T10:52:00.001+07:002008-03-18T10:57:05.260+07:00Kenakalan seksual Remaja Tantangan Pendidikan KarakterOleh: TH. Tri HarjantiBerbicara tentang pornografi di kalangan pelajar akan selalu ada cerita yang membuat hati kita terkejut dan kelu. Mulai dari sekedar mencuri-curi melihat gambar mati porno, gambar porno bergerak, bahkan sampai pada pesta seks yang dilakukan suka sama suka atau pun ’jajan’. Trend terbaru adalah bergaya bugil di depan kamera dengan motivasi sekedar senang-senang ataupun Guru Merdekahttp://www.blogger.com/profile/14255174888171502500noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8783864623833053406.post-84117488410336421762008-02-06T12:53:00.001+07:002008-02-06T13:14:41.741+07:00Masihkah Agama Memperoleh Tempatnya di Hati Remaja?Masihkah Agama Memperoleh Tempatnya di Hati Remaja?1M. Subkhi Ridho 2Gaya Hidup Remaja saat ini berbeda jauh dengan generasi masa lalu. Televisi sebagai buah dari modernisasi, merupakan hasil teknologi informasi yang bisa membuat anak atau bahkan orang dewasa kecanduan untuk melewatkannya begitu saja dengan menonton acara-acaranya. Dalam membahas perubahan gaya hidup ini menarik sekali bila kita Guru Merdekahttp://www.blogger.com/profile/14255174888171502500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8783864623833053406.post-67687035853006981962007-11-29T10:15:00.000+07:002007-11-30T15:16:44.453+07:00TANTANGAN ZAMAN, KAUM MUDA DAN PENDIDIKAN AGAMACatatan lepas Pertemuan Forum Komunikasi Guru-Guru Agama - Bulan Oktober & Nopember 2007Oleh:purwono nugroho adhipraktisi kerja budayakatekis@yahoo.comTantangan yang menghadangModernitas zaman yang bergerak dengan langkah angkuh telah meninggalkan jejaknya yang membekas pada kegalauan dan disorientasi. Ketika ruang-ruang makna mulai bergeser pada wacana dan kesadaran yang bersifat praktis, Guru Merdekahttp://www.blogger.com/profile/14255174888171502500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8783864623833053406.post-88302150697087824152007-11-02T11:53:00.000+07:002007-11-02T12:16:30.161+07:00SEKILAS SEJARAH PERKEMBANGAN CHOICEOleh: Romo HJ Suhardiyanto, SJKaum muda sering dikatakan sebagai tulang punggung dari suatu bangsa. Kepadanya sering dituntut untuk bertanggung jawab atas suatu keadaan. Kita sadari bahwa kemajuan suatu bangsa akan bergantung pada perkembangan kaum mudanya. Karena oleh diri merekalah keadaan nanti akan diubah. Pada dirinyalah keadaan akan bergantung. Namun demikian banyak problema yangGuru Merdekahttp://www.blogger.com/profile/14255174888171502500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8783864623833053406.post-18620640434799703172007-10-05T09:52:00.000+07:002007-10-05T10:46:59.691+07:00Agama yang Rahmatan Lil Alamin Melalui Pendidikan agama yang membebaskanOleh: Ibu Anis FarikhatinGuru Agama SMA PIRI 1 YogyakartaSuatu ketika salah seorang siswa menyatakan kepada saya:” Bu Tuhan-nya orang Kristen itu kok kayaknya lebih ramah, lebih bersahabat dan lebih wellcome ya Bu. Kenapa ya?. Kalo Gusti Alloh kita tuh kayaknya jauuuh banget, galak dan suka ngancem-ngancem ”Saya diam sejenak karena terus terang saya belum siap menerima pertanyaan itu. Sayapun Guru Merdekahttp://www.blogger.com/profile/14255174888171502500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8783864623833053406.post-9826579235780443252007-10-04T21:07:00.000+07:002007-10-05T10:51:55.474+07:00MENJADI SAHABAT MURID YANG RENDAH HATI, MAU BELAJAR DAN TERBUKA TERHADAP KRITIKOleh: Ibu Anis FarikhatinGuru SMA PIRI 1 YogyakartaSebagai seorang guru tentu saja saya pernah merasakan saat menjadi murid. Berbagai pengalaman unik, mengharukan, membahagiakan sampai yang memalukan terekam kuat dalam ingatan sekaligus pelajaran berharga bagi saya. Akan tetapi sekaarang ini situasinya jauh berbeda dengan dulu waktu saya sekolah. Dulu keberadaan guru demikian dominan dan sentral.Guru Merdekahttp://www.blogger.com/profile/14255174888171502500noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8783864623833053406.post-50769233401823499722007-10-04T12:47:00.000+07:002007-10-04T16:15:34.510+07:00Jadilah Guru yang InspiratifJadilah Guru yang InspiratifCatatan singkat, guru dan tantangan perubahanOleh:Purwono Nugroho Adhikatekis@yahoo.comSekedar kata awalPada tanggal 29 Agustus 2007, saya tertarik suatu artikel dalam Koran Kompas yang ditulis oleh Rhenald Kasali pada rubrik opini. Tulisan itu memberi gagasan yang menarik terkait dengan guru. Dalam tulisan itu, dikatakan, bahwa kita mengenal dua jenis guru, yaitu guruGuru Merdekahttp://www.blogger.com/profile/14255174888171502500noreply@blogger.com1